Kelayakan Caleg Dipertanyakan

Banyaknya warga Bulu yang maju menjadi calon anggota legislatif pada Pemilu Legislatif 2014 dinilai sebagian pihak hanya akan menuai kebuntungan daripada keberuntungan. Faktor kelayakan dinilai menjadi alasannya.

"Satu hal saja yang saya catat mengenai kelayakan sebagai calon wakil rakyat, semestinya mereka harus pernah dan paham tentang apa tugas utama mereka kelak jika benar-benar jadi," kata tokoh pendidikan Bulu, Suko Wahyuwono, kepada Seputar mBulu, Jumat (11/1).

Dari faktor usia saja, lanjut dia, sudah tereliminasi beberapa di antaranya. "Kemudian pengabdian dan keterlibatannya dalam kehidupan bermasyarakat, baik lingkungan sehari-hari maupun masyarakat politik. Ada beberapa lagi yang tersisih," ujarnya.

Guru SMPN 1 Bancar ini menambahkan, secara umum pendatang baru memang ada yang karena dukungan 3D (dukun, dekeng, dan duek) diharapkan mampu menduduki kursi legislatif. Namun dimata pemilih mampukah mereka memperkenalkan dirinya secara esensi dan instan?

"Jadi bagi saya sulit memberikan simpulan besarnya keberuntungan. Namun sebagian besar kebuntungan yang lebih dominan bagi peserta yang untung-untungan saja," ujarnya sambil terkekeh.

Sebagaimana informasi yang dihimpun Seputar mBulu, setidaknya ada 9 warga Bulu maju menjadi calon anggota legislatif, yaitu 8 caleg DPRD Kabupaten Tuban dan satu caleg DPR RI.

Kedelapan caleg tersebut adalah Muntahan dan Agus Hidayat, S.Sos dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB); Muhammad Syamsul Hadi, ST dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS); Madiman dari Partai Golkar; Drs. Munir dari Partai Gerindra; Niswati dari Partai Demokrat; Maftukin dari Partai Amanat Nasional (PAN); dan H. Sukirlan dari Partai Hanura. Semuanya berasal dari Dapil 5 (Kecamatan Bancar, Tambakboyo, Jenu, dan Jatirogo)

Adapun satu-satunya warga Bulu yang mencalonkan diri menjadi caleg DPR RI adalah Makbub Ekhsan. Makbub berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN) dengan nomor urut empat untuk daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur IX (Kabupaten Bojonegoro dan Tuban). (wak)

1 comments

  1. sudah menjadi zamannya kwalitas caleg dan konstituennya sama sama butuh.nyatanya tidak ada satupun menolak ketika air mengalir sampai jauh.padahal dia mampu menilai kwalitas caleg.ini semua karena negara tidak pernah siap membangun demokrasi dgn benar,JUJUR saja selama hukum tidak menjadi panglima,kesejahtraan belum diratakan dan dirasakan rakyat ya begini begini saja browww.

Leave a Reply