Menelusuri Jejak Sistem Pemerintahan Hindia-Belanda di Bulu (2)

Foto itu diletakkan tepat di atas pintu ruang tamu salah satu rumah kayu milik warga Dusun Karanganyar, Desa Sukolilo. Berbeda dengan foto lainnya, yang juga menempel pada dinding kayu, foto berwarna hitam-putih itu menarik perhatian.

Kendati hitam-putih, dari kejauhan objek yang ada dalam foto itu masih terlihat jelas. Dalam foto itu tampak puluhan laki-laki berpakaian dinas adat Jawa sedang berpose bersama sejumlah orang berbaju putih-putih, satu di antaranya orang nonpribumi.

"Itu buyut saya," kata pemilik rumah, Untung, kepada kami dari Seputar mBulu saat berkunjung ke kediamannya pada Selasa (5/5) lalu, sembari menunjuk salah seorang yang berbaju putih nomor dua dari kanan pada foto tersebut.

Untung menjelaskan foto itu diambil pada tahun 1919. Di dalam foto itu Asisten Residen Rembang (nonpribumi) berpose bersama dengan Bupati Tuban, Wedana, Asisten Wedana, dan Pangreh Praja (pejabat pribumi). "Lokasinya di sekitar KUA Bancar," katanya menerangkan.

Pria berkacamata yang pernah menjabat Sekretaris Desa Sukolilo selama periode 1974-2012 itu mengatakan dulu buyutnya menjadi Opas Asisten Kawedanan Bancar di Bulu. Opas bertugas menjaga keamanan. "Kalau sekarang orang menyebutnya Satpol PP," katanya.

Menurut dia, di Bancar ada empat titik lokasi yang dijaga. "Salah satunya di pertigaan Bulu," jelasnya. Sementara itu, tak jauh dari rumahnya yang sekarang ia tinggali, sebelah selatan pertigaan jalan AMD, tak lain adalah bekas rumah Asisten Wedana Bancar. (yok/jon/wak)

0 comments

Leave a Reply