Ritual “Gebloki Kapal” Masih Dipertahankan

SEPUTAR MBULU – Ritual “gebloki kapal” saat terjadi gerhana bulan ternyata masih dipertahankan nelayan Bulu. Berdasarkan informasi yang dihimpun Seputar mBulu, Sabtu malam lalu sejumlah nelayan Bulu melakukan ritual tersebut.

Sumber Seputar mBulu mengatakan, saat terjadi gerhana bulan Sabtu malam (4/4) lalu, sejumlah nelayan dengan membawa sapu lidi bergegas menuju Pelabuhan Perikanan Bulu di mana kapal mereka disandarkan.

Menurut kepercayaan masyarakat Bulu, ritual “gebloki kapal” dengan menggunakan sapu lidi dipercaya akan membuat kapal bernasib baik dan saat digunakan meluat mendapatkan hasil tangkapan melimpah.

“Ben alongan kapale (supaya mendapatkan hasil yang banyak kapalnya),” kata Dul Rahman, 71 tahun, sesepuh nelayan setempat, saat ditanya mengenai maksud dilakukannya ritual tersebut, Senin, 6 April 2015.

Ritual “gebloki kapal” bukanlah satu-satunya ritual yang dilakukan ketika terjadi gerhana bulan. Masyarakat Bulu juga melakukan “gebloki anak”. Tujuannya sama: agar si anak yang “digebloki” bernasib baik.

Selain itu, momen gerhana bulan juga digunakan warga Bulu untuk memberikan larutan gula ke pohon jambu, agar kelak pohon tersebut berbuah sangat manis. (wak)

0 comments

Leave a Reply