2 Sumur Ombe di Bulu yang Ditinggalkan

SEPUTAR MBULU – Dulu masyarakat Bulu memanfaatkan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari. Di Bulu, setidaknya ada dua sumur yang airnya khusus untuk dikonsumsi. Yakni sumur ombe Banger dan Karang Gayam. Namun, kini kedua sumur itu ditinggalkan.

Sumur Banger berada di tegalan Desa Boncong, sekitar 200 meter tenggara masjid desa setempat. Adapun sumur Karang Gayam terletak di tengah perkampungan warga Dusun Karang Gayam, Desa Banjarjo.

Kemarin pagi (4/4) saat Seputar mBulu menelusuri jejak ke kedua sumur itu, tak tampak kerumunan warga mengambil air seperti dulu. Hanya ada seorang warga yang masih tetap mengambi air sumur tersebut.

“Biasanya dua hari sekali saya ambil air di sini,” kata salah satu warga Boncong, yang mengaku mengambil air sumur Banger untuk warung miliknya, dengan menggunakan sepeda motor.

Dia mengatakan meski kondisi air sumur Banger tampak keruh, namun bila diendapkan beberapa jam, airnya akan jernih. Bila dimasak, sambung dia, airnya lebih enak daripada air isi ulang. “Air isi ulang cepat berlumut,” ujarnya.

Memang kondisi air sumur Banger tampak keruh dan dangkal karena jarang diambil orang. Banyak ranting dan daun dari pohon di atasnya jatuh di dalam sumur. Berbeda dengan sumur Karang Gayam yang masih tampak jernih.

Menurut sejarawan muda Bulu, Erfan Djawawi, sebelum ada air PAM (baca PDAM) dan air isi ulang, warga Bulu mengkonsumsi air kedua sumur itu untuk minum. “Bahkan airnya dijual menggunakan genuk,” katanya. (jon/wak)

0 comments

Leave a Reply