SEPUTAR MBULU - Dalam kurun tiga bulan sejak kembali beroperasi, raman atau nilai penjualan ikan hasil tangkapan nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bulu mencapai Rp 3 miliar. "Sekitar Rp 3 miliar," kata salah seorang pegawai TPI Bulu, kemarin.
Menurut dia, sebagian besar jumlah tersebut diperoleh dari penjualan ikan hasil tangkapan nelayan mini purse seine pada Desember tahun lalu sebelum datang musim baratan. Selebihnya, disumbang dari penjualan ikan hasil tangkapan nelayan payang.
Sebelumnya, Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Tuban menargetkan pendapatan dari pelelangan ikan di TPI Bulu sebesar Rp 600 juta. "Tahun depan pendapatan dari lelang ikan ditargetkan Rp 600 juta," kata Kepala DPK, Sunarto, awal Desember lalu.
Dengan mengacu target tersebut, raman di TPI Bulu di akhir tahun nanti setidaknya harus mencapai Rp 12 miliar. Angka itu didapat dari perhitungan persentase retribusi lelang sebesar 5 persen. Yakni, 2,5 persen diambil dari tengkulak dan 2,5 persen dari nelayan.
TPI Bulu mulai kembali beroperasi pada 30 November 2014. TPI yang dikelola pemkab tersebut sejauh ini telah mengucurkan modal lelang sekitar Rp 200 juta. Uang tersebut digunakan untuk menalangi oknum tengkulak nakal yang nunggak pembayaran lelang. (wak)
Menurut dia, sebagian besar jumlah tersebut diperoleh dari penjualan ikan hasil tangkapan nelayan mini purse seine pada Desember tahun lalu sebelum datang musim baratan. Selebihnya, disumbang dari penjualan ikan hasil tangkapan nelayan payang.
Sebelumnya, Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Tuban menargetkan pendapatan dari pelelangan ikan di TPI Bulu sebesar Rp 600 juta. "Tahun depan pendapatan dari lelang ikan ditargetkan Rp 600 juta," kata Kepala DPK, Sunarto, awal Desember lalu.
Dengan mengacu target tersebut, raman di TPI Bulu di akhir tahun nanti setidaknya harus mencapai Rp 12 miliar. Angka itu didapat dari perhitungan persentase retribusi lelang sebesar 5 persen. Yakni, 2,5 persen diambil dari tengkulak dan 2,5 persen dari nelayan.
TPI Bulu mulai kembali beroperasi pada 30 November 2014. TPI yang dikelola pemkab tersebut sejauh ini telah mengucurkan modal lelang sekitar Rp 200 juta. Uang tersebut digunakan untuk menalangi oknum tengkulak nakal yang nunggak pembayaran lelang. (wak)
0 comments