Sulistiyono, Anak Tukang Kayu yang Hiasi Persatu Tuban

Dari Hobi untuk Loyalitas Tim Bumi Wali

Keberhasilan Persatu Tuban menjadi juara Liga Nusantara 2014 dan promosi Divisi Utama tak bisa dilepaskan dari peran playmaker Sulistiyono. Pemain asal Bulujowo, Kecamatan Bancar, ini selalu menghiasi Pesatu ketika bertanding.

Zakki Tamami, Tuban

Disiplin dan kalem. Itulah penampilan Sulistiyono, 21. Putra kedua pasangna Muhadi-Sri Fatonah ini menjadi starter Pesatu tahun lalu.

Berposisi sebagai jangkar tim, alumnus SMP NU Bancar ini menjadi salah satu motor serangan tim bertajuk Laskar Ronggolawe itu. Ketika babak final Liga Nusantara 2014, pemain bernomor punggung 10 ini disiplin menjaga area permainannya. Penampilannya yang sportif membuat dia jarang mendapatkan kartu kuning.

Kemarin (13/1) sore, pemain berkulit hitam ini kembali merumput lagi untuk mengikuti latihan Persatu Tuban Divisi Utama. "Loyalitas untuk tim lokal yang saya utamakan," ujar alumnus SMAN Tambakboyo sesaat sebelum latihan berlangsung di Stadion Lokajaya.

Eks pemain Dipro FC Bancar ini sudah sekitar enam tahun bersama Persatu. Mulai di Liga Remaja (2008), Divisi III (2010), Divisi II (2012), Divisi I (2013-2014). "Sampai sekarang ya tetap untuk Persatu," tegas dia.

Dia merasa menjadi besar di dunia sepakbola karena jerih payah orang-orang Tuban. Sejak turun di Liga Remaja 2008, Sulistiyono sempat ditawari tim asal luar Tuban. Namun, Tawaran itu tak membuat Sulistiyono berpaling dari Bumu Wali ini.

Sulistiyono menggeluti dunia bola karena hobi sejak kecil. Orang tuanya yang hanya bekerja sebagai tukang kayu membuat Sulis hanya bisa bergabung dengan Dipro FC Bancar saat duduk di bangku SMP. Selama bertahun-tahun hingga lulus SMA, Sulis mendapatkan ilmu bermain bola dari klub Dipro FC yang bermarkas di Desa Sukoharjo, Kecamatan Bancar.

Usai mengemban ilmu, dirinya pun dilirik masuk Liga Remaja Persatu Tuban 2008 hingga kini.

Sumber: Jawa Pos Radar Tuban, 14 Januari 2015


0 comments

Leave a Reply