SEPUTAR MBULU - Pemdes Bulu Meduro akhirnya merespons keluhan warganya yang beberapa bulan terakhir ini tidak memperoleh layanan air bersih dari perusahaan air desa (PAD) setempat.
Respons itu diwujudkan dengan mengoperasikan kembali perusahaan air desa. Dari pantauan Seputar mBulu, mulai Minggu malam, 18 Januari 2014, air sudah mengalir normal, meski masih keruh.
Salah seorang perangkat desa mengatakan kemarin seharian penuh sejumlah petugas diterjunkan untuk memperbaiki saluran pipa yang tersumbat. "Tadi seharian diproses mengeluarkan pasir dari paralon inti," katanya.
Perusahaan air yang konon dibangun dari dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan itu sudah empat bulan lebih berhenti mengalirkan air ke rumah warga.
Selain sumber air yang diduga mengering dan mesin pemompa air rusak serta saluran pipa yang tersumbat, penyebab perusahan tersebut berhenti beroperasi karena manajemen operasional dari desa yang buruk.
Sebelumnya, warga dari Dusun Binangun mengancam menuntut ganti rugi sebesar Rp 400 ribu kepada pemdes setempat. Jumlah tersebut sama dengan uang muka yang disetorkan warga sebagai syarat agar mendapatkan layanan air bersih. (wak)
Respons itu diwujudkan dengan mengoperasikan kembali perusahaan air desa. Dari pantauan Seputar mBulu, mulai Minggu malam, 18 Januari 2014, air sudah mengalir normal, meski masih keruh.
Salah seorang perangkat desa mengatakan kemarin seharian penuh sejumlah petugas diterjunkan untuk memperbaiki saluran pipa yang tersumbat. "Tadi seharian diproses mengeluarkan pasir dari paralon inti," katanya.
Perusahaan air yang konon dibangun dari dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan itu sudah empat bulan lebih berhenti mengalirkan air ke rumah warga.
Selain sumber air yang diduga mengering dan mesin pemompa air rusak serta saluran pipa yang tersumbat, penyebab perusahan tersebut berhenti beroperasi karena manajemen operasional dari desa yang buruk.
Sebelumnya, warga dari Dusun Binangun mengancam menuntut ganti rugi sebesar Rp 400 ribu kepada pemdes setempat. Jumlah tersebut sama dengan uang muka yang disetorkan warga sebagai syarat agar mendapatkan layanan air bersih. (wak)
0 comments