SEPUTAR MBULU - Kegiatan eksplorasi migas di sekitar peraian laut Kragan-Bulu yang dilakukan Tim Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas menganggu aktivitas melaut nelayan setempat.
"Aku sudah 4 kali mengalami penggusuran paksa oleh para kapal-kapal pengontrol," ujar Chusnul Nur Yatim, nelayan jaring mini purse seine di Bulu, kepada Seputar mBulu, Sabtu, 25 Oktober 2014.
Terakhir kali, sambung Chusnul, pengusiran terjadi Rabu pekan lalu di sekitar 24-30 mil dari lepas pantai Bulu. "Kemarin hari Rabu kami tergepo-gepo matiin lampu sebab kapal operasi sudah dekat, apalagi itu waktunya tebar jaring," katanya.
Meski demikian, sejumlah nelayan nekad tak menghiraukan peringatan pengusiran tersebut. "Banyak kapal yang membengkang nggak mau pindah sebab ngusirnya pas waktu mau nebar jaring," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kegiatan eksplorasi telah dilakukan sejak akhir Agustus. SKK Migas memperkirakan sumber migas berada di sekitar 70 mil dari lepas pantai Kragan. (wak)
"Aku sudah 4 kali mengalami penggusuran paksa oleh para kapal-kapal pengontrol," ujar Chusnul Nur Yatim, nelayan jaring mini purse seine di Bulu, kepada Seputar mBulu, Sabtu, 25 Oktober 2014.
Terakhir kali, sambung Chusnul, pengusiran terjadi Rabu pekan lalu di sekitar 24-30 mil dari lepas pantai Bulu. "Kemarin hari Rabu kami tergepo-gepo matiin lampu sebab kapal operasi sudah dekat, apalagi itu waktunya tebar jaring," katanya.
Meski demikian, sejumlah nelayan nekad tak menghiraukan peringatan pengusiran tersebut. "Banyak kapal yang membengkang nggak mau pindah sebab ngusirnya pas waktu mau nebar jaring," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kegiatan eksplorasi telah dilakukan sejak akhir Agustus. SKK Migas memperkirakan sumber migas berada di sekitar 70 mil dari lepas pantai Kragan. (wak)
0 comments