Seputar mBulu – Produksi perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Bulu dalam setahun terakhir mengalami peningkatan meski tidak begitu signifikan. Namun bila dibandingkan dengan empat sampai enam tahun terakhir, produksi tahun lalu turun drastis.
Berdasarkan Data Statistik Pelabuhan Perikanan Bulu Tahun 2008-2013, produksi perikanan tangkap tahun 2013 mencapai 5.146.270 kilogram (kg) atau naik 415.240 kg dari tahun 2012, yaitu 4.731.030 kg. Sementara pada 2008-2010 rata-rata mencapai 7.000.000 kg per tahun.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Perikanan Bulu, Herlambang, mengatakan peningkatan produksi yang tak begitu signifikan tersebut dikarenakan sering terjadi cuaca buruk di sepanjang tahun 2013.
“Menurut pantauan kami dan pantauan dari BMKG tahun 2013 sering terjadi angin kencang dan gelombang tinggi bahkan sampai 4 meter, sehingga jumlah nelayan yang melaut semakin berkurang,” katanya saat dihubungi, Jumat, 5 Agustus 2014.
Peningkatan produksi juga diikuti peningkatan nilai produksi perikanan tangkap. Pada tahun 2013, nilai produksi mencapai Rp 39.585.805.000 atau naik sekitar Rp 3 miliar dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 36.227.170.000.
Menurut Herlambang, nilai produksi seharusnya bisa lebih besar bila pelelangan berjalan. “Bila TPI sudah dioperasikan tentunya harga ikan akan naik dan nelayan lebih semangat bekerja,” ujar pria yang per September ini pindah tugas ke Pelabuhan Perikanan Banyuwangi.
Kendati produksi dan nilai produksi meningkat, namun sejauh ini belum memberikan kesejahteraan bagi sekitar 5 ribu nelayan yang berada di wilayah pesisir paling barat Kabupaten Tuban tersebut. (wak)
Berdasarkan Data Statistik Pelabuhan Perikanan Bulu Tahun 2008-2013, produksi perikanan tangkap tahun 2013 mencapai 5.146.270 kilogram (kg) atau naik 415.240 kg dari tahun 2012, yaitu 4.731.030 kg. Sementara pada 2008-2010 rata-rata mencapai 7.000.000 kg per tahun.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Perikanan Bulu, Herlambang, mengatakan peningkatan produksi yang tak begitu signifikan tersebut dikarenakan sering terjadi cuaca buruk di sepanjang tahun 2013.
“Menurut pantauan kami dan pantauan dari BMKG tahun 2013 sering terjadi angin kencang dan gelombang tinggi bahkan sampai 4 meter, sehingga jumlah nelayan yang melaut semakin berkurang,” katanya saat dihubungi, Jumat, 5 Agustus 2014.
Peningkatan produksi juga diikuti peningkatan nilai produksi perikanan tangkap. Pada tahun 2013, nilai produksi mencapai Rp 39.585.805.000 atau naik sekitar Rp 3 miliar dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 36.227.170.000.
Menurut Herlambang, nilai produksi seharusnya bisa lebih besar bila pelelangan berjalan. “Bila TPI sudah dioperasikan tentunya harga ikan akan naik dan nelayan lebih semangat bekerja,” ujar pria yang per September ini pindah tugas ke Pelabuhan Perikanan Banyuwangi.
Kendati produksi dan nilai produksi meningkat, namun sejauh ini belum memberikan kesejahteraan bagi sekitar 5 ribu nelayan yang berada di wilayah pesisir paling barat Kabupaten Tuban tersebut. (wak)
0 comments