Hasan Permatasari, Pembuat Powerbank Manual di Tuban

Berkat ketekunan mempelajari peranti elektronik, Hasan Permatasari, 26, mampu membuat powerbank manual. Peranti penyimpan daya listrik untuk gadget tersebut baru diproduksi terbatas untuk kolega dan tetangga di kampungnya Desa Banjarejo, Kecamatan Bancar.

Zakki Tamami, Bancar

Sebuah kios berukuran 1,5 x 1 meter (m) berdiri di atas saluran air di jalan Desa Banjarejo, Kecamatan Bancar. Tempat usaha berdinding papan kayu tersebut berhimpitan dengan balai desa setempat.

Di dalam kios sempit nan pengap ini sehari-harinya Hasan Permatasari menghabiskan waktunya. Selama beraktivitas di ruang sempit tersebut, hanya dia ditemani sebuah kipas kecil dan tape recorder pemutar musik.

Di lingkungan sekitar, pria 26 tahun tersebut lebih dikenal sebagai pawang lampu, istilah servis lampu nelayan di lingkungan perkampungan nelayan setempat.

Kemampuan Hasan membuat powerbank memang belum populer. Maklum, baru enam bulan dia memiliki kamampuan tersebut.

Siang itu, pemuda ulusan SD tersebut tengah mengotak-atik powerbank.

Untuk membuat peranti penyimpan daya listrik tersebut hanya memerlukan aki kering dan tiga batu komponen pendukung. Untuk belanja tiga komponen tersebut biasanya dia menyuruh pemesan untuk beli di toko elektronik. Harganya sekitar Rp 65 ribu.

“Untuk ongkos perakitannya, saya tidak memasang tarif. Seikhlasnya saja,” kata dia. Powerbank produk Hasan tak kalah dengan powerbank pabrikan.

Dia mencontohkan powerbank gadget ciptaannya yang bertegangan 5 volt. Peranti ini mampu menghasilkan daya listrik sehari penuh.

Sementar ini, pria berambut keriting ini belum memproduksi powerbank untuk dikomersialkan. Hasan hanya membuat peranti tersebut bila ada pesanan. Pemesan terbanyak tetangga di lingkungan kiosnya yang sebagian besar nelayan dan rumah tangga.

Dia mengklaim powerbank ciptaannya memiliki sejumlah keunggulan dibanding produk pabrikan. Salah satunya, jauh lebih murah dan mampu dimodifikasi menjadi powerbank untuk peralatan elektronik lain. Seperti lampu, kipas angin, tape recorder, dan pengisi aki.

Kelebihan itulah yang menjadikan nelayan paling pas mengoperasikan powerbank tersebut. Itu karena sekali melaut bisa berhari-hari dan membutuhkan banyak energi listrik.

Lajang ini mengatakan, kelemahan powerbank ciptaannnya hanya pada penampilannya yang kurang menarik. Dan, bentuknya tidak trendi. Itu karena dia mengemaskan dengan kubus fiberglass. Untuk tegangan besar (12 volt) kemasan powerbank ini besarnya kurang lebih enam bungkus rokok yang ditumpuk menjadi dua baris. Sementara tegangan kecil 5 volt, separohnya.

Kemampuan Hasan membuat powerbak tersebut murni dari otodidak.

Sumber: Radar Tuban edisi 25 September 2014



0 comments

Leave a Reply