Memikirkan Kembali Sepak Bola Bulu

Oleh: Nur Hadi 

Sepanjang sejarah persepakbolaan Bulu belum ada satu pun klub desa setempat yang terdaftar sebagai klub anggota internal PSSI Tuban. Padahal itu sangat penting demi kemajuan sebuah klub maupun pemain.

Dengan tidak terdaftarnya sebuah klub di bawah naungan PSSI Tuban, membuat klub tersebut tidak mendapat undangan bila ada turnamen resmi, baik tingkat kecamatan maupun kebupaten.

Akibatnya, pemain muda terbaik yang bermain untuk klub tersebut tak memiliki peluang terpilih untuk memperkuat tim sepak bola Kabupaten Tuban di tingkat provinsi. Apalagi bisa memperkuat Persatu Tuban yang musim depan berlaga di Divisi Utama.

Seperti diketahui, salah satu syarat pemain bisa mengikuti seleksi masuk tim Porprov tak lain adalah pemain tersebut harus memiliki klub yang tercatat sebagai klub anggota internal PSS Tuban. Itupun usianya dibatasi maksimal 20 tahun.

Lalu bagaimana dengan usia pemain yang dimiliki klub-klub sepak bola di Bulu? Meminjam sindiran salah satu bakul kopi bahwa pemain sepak bola di Bulu mayoritas masuk dalam kategori U-30 alias pemain berumur 30 tahun ke bawah.

Keadaan seperti itu diakui betul salah satu pengurus klub Bajak Laut FC (BL FC), Nur Hisyam. Menurutnya, ada sejumlah kendala utama yang membuat klubnya kesulitan memenuhi persyaratan agar terdaftar di PSSI Tuban, di antaranya usia pemain dan pendanaan.

"(Klub) internal seperti yang baru daftar (di PSSI Tuban) pemainnya harus berusia maksimal 23 tahun. Kalau dana sudah jelas, sementara BL FC kesulitan juga untuk masalah dana," katanya. Selain itu, lanjut dia, klub juga kesulitan untuk menarik minat pemain muda.

Dengan mengetahui kendala-kendala di atas, sudah saatnya para pengurus dan insan sepak bola di Bulu memikirkan kembali bagaimana klub-klub sepak bola di Bulu bisa terdaftar sebagai klub anggota internal PSSI Tuban.

Kalau bisa gandeng pemodal dan pengusaha yang ada di Bulu untuk mau mendanai klub seperti yang dilakukan tetangga desa sebelah, Kandang dan Simo. Demi memajukan sepak bola klub desa setempat, pengurus berani mengontrak mantan pemain nasional Ali Sunan sebagai pelatih.

0 comments

Leave a Reply