Olahraga Gelut Pathol Nyaris Punah

SEPUTAR MBULU - Salah satu olahraga tradisional masyarakat pesisir Bulu, Tuban, Jawa Timur, yang kini nyaris punah adalah gelut pathol. Padahal, olahraga ini merupakan warisan nenek moyang yang harus senantiasa dilestarikan.

Menurut Suyuti, warga setempat, gelut pathol biasa disebut prisen oleh orang Bulu. Wasit yang memimpin pertandingan dinamakan pelandang. "Yang mencarikan musuh ya pelandang itu dan pelandang sendiri pandai menari (mbeso)," katanya kepada Seputar mBulu, Sabtu, 9 November 2014.

Selain di Tuban, olahraga yang menyerupai sumo ini dilakukan masyarakat pesisir di Rembang, Jawa Tengah. Biasanya olahraga ini dilombakan ketika perayaan sedekah laut. Namun belakangan ditiadakan. Alasannya, "Karena berbuntut pertengakaran," ujarnya.

Gelut pathol ditengarai tradisi peninggalan zaman Majapahit. Konon gelut pathol merupakan sebuah sayembara yang digelar untuk mencari para pendekar yang jago berkelahi untuk menjaga pelabuhan Tuban dari serangan perompak atau bajak laut.

Namun karena perkembangannya jarang dijumpai perompak, akhirnya oleh warga pesisir di Tuban gelut pathol dijadikan permainan yang kemudian berkembang menjadi olahraga tradisional.

Pertandingan gelut pathol digelar di hamparan pasir laut. Setiap pertandingan gelut selalu diiringi dengan musik gamelan yang terdiri dari gendang, gong, dan seruling sebagai penyemangat pemain yang sedang bertanding. (wak)

0 comments

Leave a Reply