Warga Tionghoa Berkurban Diapresiasi

SEPUTAR MBULU - Cendekiawan Bulu, Makinuddin, mengapresiasi upaya baik salah seorang warga Tionghoa Banjarjo, Jigo, yang tiap tahun ikut berpartisipasi merayakan Idul Adha dengan berkurban di mushola dan masjid di sekitar rumahnya.

"Apa yang dilakukan Jigo itu bagus," katanya saat dihubungi, Minggu, 5 Oktober 2014. Menurut pria yang pernah belajar di Manarul Islam Bangil, Pasuruan, ini, hal tersebut patut disambut dengan baik tanpa harus dipermasalahkan.

"Kita tidak tahu apa niatnya berkurban. Karena itu kita tidak berhak menghakimi. Selama dia berniat baik untuk para tetangganya, sebagai muslim kita harus menerimanya dengan baik dan santun," ungkapnya.

Menanggapi sebagian orang Islam yang mempermasalahkan ihwal tersebut, merujuk surat Al-Baqarah ayat 62, Makinuddin mengatakan bahwa Allah tidak membedakan siapa yang melakukan kebajikan. Bagi mereka yang melakukan kebajikan akan mendapat pahala dari Tuhan.

"Dalam ayat itu disebutkan bahwa orang beriman, Yahudi, Nasrani dan Shabi'in (orang-orang yang percaya keesaan Allah) yang beriman kepada Allah serta melakukan kebajikan akan mendapat pahala," jelasnya.

Makinuddin menambahkan, dalam surat Ali Imran ayat 110 dan 113-115 disebutkan bahwa di antara ahlul kitab ada orang-orang beriman, membaca al-quran, menyerukan kebaikan, melarang kemungkaran dan bersaing dalam kebajikan. Dan kebajikan mereka, kata dia, tidak akan diabaikan Allah.

"Pertanyaannya apakah Jigo orang yang beriman? Tidak ada orang yang tahu apakah dia beriman atau tidak. Tapi secara prinsip Tuhan tidak pernah mengabaikan kebaikan manusia," tandasnya. (wak)

0 comments

Leave a Reply