Seputar mBulu – Tim 13 atau pengurus dan anggota Koperasi Mina Sejahtera diambang perpecahan pasca-Pemkab Tuban mengambil alih pelelangan di Pelabuhan Perikanan Bulu. Akibatnya, nasib koperasi yang diharapkan membawa perubahan bagi nelayan Bulu ini berada di ujung tanduk.
Hal itu terungkap dari penyataan sekretaris koperasi, Taufik, saat ditanya Seputar mBulu mengenai perkembangan terakhir koperasi. “Saya sudah nggak pernah diajak rembuk meskipun saya ada di posisi sekretaris,” ujarnya kemarin.
Ia menganggap pengurus yang ada sekarang bekerja atas kemauannya sendiri-sendiri. “Mereka (pengurus koperasi lainnya) arep nganggo karepe dewe,” katanya mengomentari sejumlah mantan koleganya tersebut.
Diduga perpecahan lantaran kepentingan antar-pengurus dan anggota koperasi tidak terakomodasi seiring Pemkab Tuban mengambil alih lelang. Hal itu juga diakui salah satu anggota koperasi dari unsur tengkulak, Sukardi.
Sukardi mengatakan semua pengurus dan anggota koperasi, termasuk dirinya, memiliki kepentingan. “Saya akui memang punya kepentingan. Kepentingan saya itu tak lain adalah bagaimana bisa membeli ikan dari nelayan melalui proses lelang. Dan itu wajar,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Selama ini dirinya kesulitan mendapatkan ikan dari nelayan. Sebab, nelayan menjual ikan langsung ke tengkulak bermodal besar yang telah memberikan pinjaman atau hutangan ke nelayan. (wak)
Hal itu terungkap dari penyataan sekretaris koperasi, Taufik, saat ditanya Seputar mBulu mengenai perkembangan terakhir koperasi. “Saya sudah nggak pernah diajak rembuk meskipun saya ada di posisi sekretaris,” ujarnya kemarin.
Ia menganggap pengurus yang ada sekarang bekerja atas kemauannya sendiri-sendiri. “Mereka (pengurus koperasi lainnya) arep nganggo karepe dewe,” katanya mengomentari sejumlah mantan koleganya tersebut.
Diduga perpecahan lantaran kepentingan antar-pengurus dan anggota koperasi tidak terakomodasi seiring Pemkab Tuban mengambil alih lelang. Hal itu juga diakui salah satu anggota koperasi dari unsur tengkulak, Sukardi.
Sukardi mengatakan semua pengurus dan anggota koperasi, termasuk dirinya, memiliki kepentingan. “Saya akui memang punya kepentingan. Kepentingan saya itu tak lain adalah bagaimana bisa membeli ikan dari nelayan melalui proses lelang. Dan itu wajar,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Selama ini dirinya kesulitan mendapatkan ikan dari nelayan. Sebab, nelayan menjual ikan langsung ke tengkulak bermodal besar yang telah memberikan pinjaman atau hutangan ke nelayan. (wak)
September 7, 2014 at 8:31 PM
harusnya tim 13 bisa lebih kompaksyukur segera bagi peran dg uptd yang mau nglelang. tanggalkan keipentingan pribadi, demi jaklannya pelelangan di bulu. eman fasilitas pelabuhan dah lengkap tdk ada lelang. yang senang bakul/al;ias tengkulak, nelayan direugiakn kalau ntdk ada lelangan.