![]() |
Drs Nurcholis (kiri) |
Walau tak resmi, kunjungan itu disambut dengan hangat oleh Erfan Djawawi, koordinator CTB yang juga kawan dekat penulis, di teras rumah bekas Posyandu Desa Banjarjo.
Dalam kunjungan itu, Cak Cholis, sapaan akrabnya, bercerita tentang proses penulisan dan isi buku. Menurutnya, sepanjang sejarah berdirinya NU Tuban belum pernah sama sekali dipegang oleh orang dari Bulu.
Lulusan jurusan sejarah Universitas Negeri Jember (Unej) itu mengaku hanya butuh waktu tiga bulan untuk merampungkan buku yang ditulis bersama kawannya, Ahmad Mundzir, tersebut.
Kepada koordinator CTB, Cak Cholis mengatakan ada kepuasan tersendiri setelah menerbitkan buku. "Kalau penulis sudah menghasilkan karya (buku) itu ada keabadian," ujar pria asal Desa Gadon, Kecamatan Tambakboyo, itu.
Kedatangan Cak Cholis ke Bulu selain mempromosikan buku juga menyambangi kawan-kawan lamanya. Seperti diketahui, Cak Cholis sudah cukup lama bergaul dengan sejumlah pemuda Bulu khususnya pemuda Masjid Al-Amin. (jon/wak)