Les Privat, Bangun Nilai Kompetitif Sekolah

Ilustrasi
seputarmbulu.blogspot.com – Banyaknya siswa sekolah dasar di Bulu yang mengikuti les privat di luar jam sekolah beberapa tahun belakangan ini dinilai sebagai tanda bahwa kesadaran orangtua pada pendidikan mulai meningkat. Selain itu nilai kompetitif antar-sekolah juga dinilai menjadi pemacunya.

“Kesadaran orangtua pada pendidikan mulai meningkat dan ingin berpacu dalam prestasi,” ujar Waras, S.Pd, guru pendidikan agama Islam di SD Muhammadiyah 1 Bancar, saat dihubungi Seputar mBulu, Selasa (4/3).

Menurut Waras, rata-rata siswa yang ikut les di luar sekolah justru mereka yang sekolah di sekolah yang berpotensi. Sebaliknya yang sekolah di sekolah biasa bisa dihitung jumlahnya. “Dapat disimpulkan bahwa nilai kompetitif sudah mulai dibangun,” ujarnya.

Hal senada juga dituturkan Fitria, salah satu guru les privat di Desa Bulu Meduro. Dia mengaku bahwa sebagian orangtua yang mengikutkan anaknya les privat ke dirinya berharap agar anaknya dibimbing supaya pintar.

“Tapi kadang anaknya langsung les ngikut teman-temannya,” ungkap mahasiswa lulusan Universitas Ronggolawe (Unirow) tersebut yang kini menjadi guru matematika di MI Roudlotut Tholabah, salah satu LP Ma’arif NU Kecamatan Bancar.

Kendati demikan, Waras tak sepakat bila menjamurnya les privat dituding karena waktu belajar di sekolah tidak cukup. “Kalau nggak cukup waktunya kayaknya tidak, karena rata-rata orangtua mengeluhkan pulangnya sore,” ujarnya.

Tarif les privat sendiri beragam. Fitria mengaku, siswa les privat yang datang ke rumahnya diajar bersama-sama dengan membayar Rp 1.000 per siswa tiap pertemuan. Semantara bagi orangtua siswa yang mampu, dirinya mendatanginya dengan bayaran per bulan. (wak)

0 comments

Leave a Reply