Rujak Perpisahan (obituari)

Saya tak tahu persis sejak kapan beliau ini sudah berjualan. Yang pasti, sejak kecil saya sudah terbiasa jajan di tempatnya. Berbagai jajanan pasar, toko, dan gorengan adalah beberapa produk jualannya. Tak ketinggalan tentunya adalah rujak petis khas masyarakat Bulu.

Untuk produk jualannya yang terakhir, yaitu rujak, saya termasuk salah satu pembeli setianya. Kendati lima tahun belakangan ini saya berada di perantauan, tapi saat pulang kampung saya sempatkan untuk membelinya. Terakhir kali adalah saat lebaran kemarin.

Sehari sebelum kembali ke tempat perantauan, saya sambangi tempat beliaunya berjualan, yang tak jauh dari rumah. Tak seperti biasanya, sebelum rujak dibuat, saya berpesan ke beliau agar dibuatkan rujak yang pedas dengan sedikit petis bendrang.

"Seng pedes mbak yo," kata saya singkat. Tanpa berkomentar, beliau langsung membuatkannya. Dan tak disangka, beberapa saat yang lalu, sekitar jam 13.30, Tuhan telah memanggilnya. Dan ternyata rujak hasil "ulekan"-nya itu adalah "rujak perpisahan" selamanya antara saya dan beliau.

Di lain hal, bagi sebagian pelanggan, mungkin beliau ini dianggap terkesan kurang ramah dalam melayani pembeli. Bahkan ada yang bilang angkuh. Tapi, bagi kami (khususnya saya), yang sudah mengenalnya hampir 20 tahun lebih ini, tidak demikian.

Mereka boleh-boleh saja menilainya begitu, namun mereka perlu tahu bahwa di luar sikapnya itu terdapat amal baik yang sudah beliau lakukan, yang banyak orang tidak mengetahuinya, yang patut dicontoh bagi kita yang masih minim amal.

Dari hasil berjualan, selain untuk menghidupi dirinya sendiri, keuntungan yang diperoleh beliau sisihkan untuk menyantuni anak yatim dengan menyekolahkannya (kini si anak tersebut sudah lulus SMA) serta menanggung hidup seorang janda, yang tak lain ibu dari anak tersebut.

Siapakah anak yatim dan janda itu? Silahkan Anda cari tahu sendiri. Selamat tinggal Mbak Kip, semoga amalmu tersebut menempatkanmu di tempat yang Allah janjikan. Aamiin.

Bogor, 24 November 2013

0 comments

Leave a Reply