Senyum yang melengkung
Cahaya mata yang penuh arti
Terlintas di setiap jalannya otak
Berkolaborasi dengan sebuah rasa
Rambut ikalnya ...
Aroma tubuhnya ...
Tawanya ...
Hingga kepribadan unik yang memancar dari rohnya
Ada detak rasa
Ada hentakan jiwa
Memecahkan dinding mentalitas yang tersusun
Hancur berkeping-keping menjadi partikel-partikel cinta
Terdiam ....
Bertahan dan abadi
Dalam relung jiwa yang kosong
Oh Tuhan...
Bangunkan pondasi jiwa ini
Untuk Dinda
(Cumpon, 26 September 2012)
Still Loving You
2 comments
Leave a Reply
September 29, 2012 at 2:26 AM
Dinda Lia Kareta Sonata hahaha...
September 29, 2012 at 4:23 PM
Ancek Ngawur
kwkwkkw